Mengejar Bus Hingga Missed Flight Menuju Siem Riep
Angkor Wat - Siem Riep
Ada yang bilang, hujan akan membawa kembali semua kenangan yang kita miliki. Dan sepertinya memang benar. Kembali membuka folder trip perjalanan tahun lalu bersama 6 orang teman lainnya dari daerah berbeda. Kembali membawa ke sebuah kenangan yang complicated. Selalu ingin tertawa mengingat kebodohan yang pernah kami lakukan.

Pagi itu Aku dan Anindita sampai di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II setelah menempuh perjalanan kurang lebih 12 jam dari Bengkulu. Ini moment pertama kami ke Luar Negeri hanya dengan membawa backpack untuk total perjalanan 10 hari. Antusias kami yang terlalu tinggi membuat kami tidak menghiraukan apa pun termasuk rasa lapar. Dan aku baru mengisi perut setelah 33 jam hanya di ganjal sepotong roti saat berbuka puasa menuju Palembang. Ahh,, kami terlalu excited dengan perjalanan ini..

Setibanya di Kuala Lumpur, kami masih merasa tidak percaya telah tiba di Negara yang memiliki icon Twin Tower ini. Kami masih begitu excited dengan perjalanan ini, maklum lah ya.. Anak rumahan yang tidak pernah pergi jauh dari Kota Kelahiran bisa menginjakkan kaki di negara orang, setelah kejadian mengharu biru yang terjadi beberapa hari sebelum keberangkatan.

Setelah membeli SIM baru di KLCC 2, kami berniat menuju jantung kota Kuala Lumpur menggunakan Aero Bus. Namun karena proses membeli sim yang cukup lama, di tambah tak tahu arah menuju lokasi Bus dan luas nya KLCC 2 membuat kami harus berlari dengan membawa backpack dengan kondisi lapar. Apakah kami harus ketinggalan Bus di hari pertama traveling kami?
Mengejar Bus Hingga Missed Flight Menuju Siem Riep
Tiket Aero Bus menuju KL Central
Dan taraaaaa,, ternyata keberangkatan Bus tidak mengikat. Bisa pergi jam berapa saja selama kita menggunakan SkyBus atau AeroBus dan tentunya memiliki tiket. Oke, anggap saja ini adalah olah raga di hari pertama traveling kami.. -___-
Mengejar Bus Hingga Missed Flight Menuju Siem Riep
Anindita dan backpack di KL Central
Setibanya di Kuala Lumpur Central kami langsung mencari lokasi untuk makan siang. Yaahh,, kami sudah beberapa hari tidak menyentuh nasi, tenaga pun sudah terkuras ketika berlari mengejar Bus di KLCC 2 tadi. Setelah makan siang dan menitipkan backpack di loker penitipan, kami mulai berkeliling menuju Little India, Bukit Bintang dan Jalan Alor.
Kami kembali menuju KLCC 2 pukul 21.00 waktu Malaysia karena keesokan harinya kami akan menuju Kamboja.
Mengejar Bus Hingga Missed Flight Menuju Siem Riep
Little India
Pagi ini aku melaksanakan Puasa Sunah terakhir di bulan Syawal, hanya berbekal susu dan vitamin. Lumayan lah untuk pengganjal perut..
Aku dan Anindita bersiap menuju imigrasi.
Tapi ternyata, woowww,, antrian imigrasi sangat panjang. Dan barisan antrian kami, bergerak terlalu lamban. Ntah apa yang terjadi disana, petugasnya yang terlalu lamban? atau ada penumpang yang bermasalah? Barisan lain tidak ada masalah, semua normal. Ini ada apa?!!
Anindita sudah terlalu khawatir dengan kondisi ini.
Ini sungguh kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Kami pasrah..
Menunggu, hanya itu yang bisa kami lakukan. Namun jadwal take off pesawat menuju Siem Riep sudah semakin dekat. Kami bisa apa?

Kami baru lolos imigrasi pukul 06.55 waktu Malaysia sedangkan pesawat take off pukul 07.00.
Well, kejadian sehari sebelumnya terulang kembali. Kami harus berlari menggunakan backpack mengejar pesawat di Gate 9, dan jarak setiap gate lumayan memakan waktu. Kami jadi pusat perhatian (T.T)

Dan benar saja, saat tiba di gate tujuan kami, ruang tunggu telah sepi. Bahkan petugas yang biasa berjaga pun sudah tidak ada. Dan ternyata pesawat telah pergi 15 menit sebelum kedatangan kami.
Oke, ini missed flight di luar negeri pertama kami. Dan aku percaya, ada hikmah dibalik ini.

Aku dan Anindita berdiskusi tentang nasib kami berdua. Apakah kami harus menetap di Kuala Lumpur selama 7 hari kedepan, atau kami membeli tiket kembali untuk melanjutkan perjalanan kami bersama 5 orang teman yang lain keesokan harinya. Rencana awal, Aku dan Anindita yang berasal dari Bengkulu memang tiba sehari lebih cepat dari ke-5 teman kami lainnya yang berasal dari Sumbar, Semarang, Subang dan Lamongan.

Kami menuju Pusat Layanan Informasi untuk menanyakan harga tiket untuk keberangkatan keesokan harinya. Tapi ada yang aneh, kami diharuskan membayar tiket 10x lipat dari harga promo yang kami dapatkan sebelunya. Apakah semahal itu?
Akhirnya kami meminta bantuan teman yang masih berada di Indonesia untuk melakukan cek harga. Dan benar saja, harga yang di sampaikan petugas bandara tadi lebih mahal 3x lipat dibandingkan harga normal. Ini petugas Pusat Layanan Informasi sengaja mencari kesempatan ya?!!!
Dengan berbagai pertimbangan, kami pun meminta bantuan Teh Riefa yang berasal dari Subang agar membelikan tiket baru untuk kami dengan keberangkatan keesokan harinya.

Setelah aku berbuka puasa, satu persatu teman - teman kami mulai berdatangan. Malam itu adalah waktu meet up bagi kami semua, bertatap muka secara langsung. Karena selama ini kami hanya berkomunikasi lewat media sosial tanpa pernah bertemu. Dan Belajar dari pengalaman sebelumnya, kami malam itu tidur lebih cepat agar dapat bangun lebih awal. Saat kami tiba di counter imigrasi, ternyata petugasnya pun belum datang, masih sepi. Takut kejadian missed flight yang ke-2 kalinya..
Mengejar Bus Hingga Missed Flight Menuju Siem Riep
Backpacker Team
Perjalanan menuju Siem Riep memakan waktu kurang lebih 2 jam dari Kuala Lumpur. Dan ternyata Siem Riep Internasional Airport cukup membuat kami tercengang. Kondisi bandara yang sepi, dengan aksen english yang agak sulit di mengerti, dan kami bingung harus menggunakan kendaraan apa menuju hostel. Aku dan Anindita sempat berfikir, apa jadinya jika kami yang hanya berdua, tidak pernah belajar bahasa khmer, terdampar di siem riep hanya bermodalkan nekat tanpa persiapan yang matang. Disaat itulah Aku dan Anindita mengucapkan Alhamdulillah ketika kami kemarin ketinggalan pesawat. Allah masih mencintai kami.. 

Tapi hingga kini, masih terbesit rasa kesal terhadap petugas Pusat Layanan Informasi  di KLCC 2 itu. Seolah mereka memanfaatkan musibah yang terjadi pada kami. Kami hampir tertipu. Tapi mau gimana lagi? Sudah terjadi kan..

Kapok karena pernah missed flight?  Never!!
Karena momen ini semakin membuat aku bersemangat untuk mengunjungi tempat lain yang belum pernah aku kunjungi. Traveling itu menyenangkan, traveling itu menambah wawasan, traveling itu membuat kita belajar banyak hal.
Ciptaan Allah di dunia ini sangat luar biasa, sayang sekali jika tidak dilihat secara langsung.
Dan traveling itu mengingatkan kita, sejauh apapun kita pergi, seindah apapun tempat yang pernah kita datangi, tidak ada yang lebih istimewa dari pada rumah kita sendiri, Indonesia !!

61 komentar:

  1. wah asyik bisa traveling ke luar negeri, saya mau donk di ajak traveling :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. kira'n mau di ajak missed flight ny mas.. hahhaa

      Hapus
  2. Seru yaaa traveling ke luar negeri

    BalasHapus
    Balasan
    1. antar seru, dan miris mb, jadi beli double tiket..

      Hapus
  3. Wah wah sdh kluar negeri aja ini.

    BalasHapus
  4. Wah jadi pengin traveling mba yang paling terpenting adalah bahasa asing sebagai bekal kita untuk di berjalan an. Apalagi pas ke siem riep masyarakat disana jarang sekali menggunakan bahasa inggris

    BalasHapus
    Balasan
    1. mereka bisa english, cuma karena ga biasa denger, aksen ny agak aneh..
      Nggak sanggup nguasai bhasa khmer zah.. hahaa

      Hapus
  5. Lari2 di luar negri seru jg keknya...kan gak ada yg kenal..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaa,, jangan kak, nanti dikira ga normal.. hehee

      Hapus
  6. ini namanya "nekad traveler" heheheee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo' ga nekad, ga bakalan bisa pergi mb.. heheee

      Hapus
  7. Mbak klo traveling lagi ajakin akuuuu

    BalasHapus
  8. aaaaaaa kenapa kenapa kenapa kenapaaa kamu bikin aku bapeeeerrrrr.
    Kangen kan kangen kan kangen kaaann ngegembel lagi >.<

    BalasHapus
  9. Aduuh, ketinggalan pesawat, rasanya pasti nyesek. :( btw, baca ini jd kangen jalan2 nggembel lg eiy. Sayange punya bayi gk bs trwveling dg gaya kayak gitu. Kenyamanan hrs no 1 klo sm.bayi maah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak. ga bisa sembarangan traveling skrang, persiapan ny hrus lebih ekstra.. semangat kak!!

      Hapus
  10. Hahhaaa..tapo seru banet tuh travelingnya, kalo diulangi pasti mau lagi kaan?
    Jangan lupa ajak2 aku traveling bareng yaaaa!

    BalasHapus
  11. Seru ya mba pengalaman pertama kali ke lusr negri. Akan jadi momen tak terlupakan nih 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. banget kak,, ga bakalan terlupakan saking miris nya.. hahaa

      Hapus
  12. waah, aku udah beberapa bulan ini ga naik pesawaat. selama ini kalau jalan2 aku nyari tiket lewat skyscanner juga

    BalasHapus
  13. Tiket pesawat memang lebih murah dan mudah dibeli secara online saat ini. Selisih harganya akan terasa dibanding beli di counter.
    Perjalanannya seru banget, Mbak. Pasti enggak akan terlupakan ya sampai kapan pun

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak, aku kapok beli di counter. langsung online ajah.. hehee

      Hapus
  14. Waah seruuuu. Baca ceritanya aku jadi ikut ngebayangin mba.trus latah ngos2an .. hehehe. Semangat mba,next time pasti lebih baik lagi travelingnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa,, luar biasa bgt rasa ny.. hahaa
      Aaamiin,, mkasih kak..

      Hapus
  15. Wah... seru ya mbak pengalamannya... saya juga sering ke Malaysia... tapi untuk berobat... alkhamdulillah saya sering menikmatinya sambil jalan2 sama suami

    BalasHapus
  16. Akupun, bbrpa kali ngalamin hal ga enak slama traveling, tp ga bikin aku kapok mba :) . Justru bisa bljr dr semua kesalahan yg dibikin, supaya nextnya ga terjebak di salah yg sama :D. Traveling itu bikin nagih kok. Buatku, traveling malah udj jd kebutuhan pokok, makanya tiap tahun aku pasti slalu ngerencanain negara2 yg blm prnh aku datangin utk di visit :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget kak, traveling bikin nagih.. Aku tahun ini belum kemana-mana.. Hikkss :(

      Hapus
  17. Belum pernah ketinggalan pesawat dan semoga gak pernah mengalami deh. Pernahnya ngelihat sodara yang ketinggalan kapal laut, dan itu rasanya sedih banget. Karena dari jauh hari udah direncanakan liburan bareng keluarga pakai kapal. Huhuhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. sedih banget kak, apa lg hampir tertipu. Tp alhmdulillah semua bisa dilewati..:)

      Hapus
  18. Aku pernah ketinggalan pesawat. Smoga ga terulang lagi. Hhehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan sampe terulang lg kak. Rencana hemat malah nombok.. hhihii

      Hapus
  19. Wah, bikin deg2an yaa, sampai ketinggalan pesawat. Duh, kalau travel begitu mwmang harus prepare duit cukup ya, ga kebayang kalau kejadian spt it trus ga pegang duit lebih

    BalasHapus
    Balasan
    1. hrus ny emng perlu nyiapin dana tak terduga kak, antisipsi kejadian kayak gini..

      Hapus
  20. kejadian2 yg bikin bete saat traveling itu emang nyebelin, tapi seringnya gak akan bikin kapok ya mbak, sebab gara2 itu banyak hikmahnya, banyak ceritanya :D
    Wah itu berarti sepertinya buat antisipasi ke imigrasinya jgn mepet kali ya, pelajaran buatku jg TFS

    BalasHapus
  21. Paling takut ketinggalan pesawattt

    BalasHapus
  22. Woww. 10 hari dan cuma bawa backpack! Kereeen kak!
    Aku mah kalo jalan 10 hari bawaannya udah kaya apa deehhh hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. kita sempet nyuci juga di hostel loh kak.. hahaaa

      Hapus
  23. Pengalaman berharga yang aku yakin menjadi guru terbaik itu, ya, Mba. Agar lebih hati2 dan disiplin ke depannya.

    Skyscanner emang kece tips dan infonya.
    Btw, aku pernah diinterview oleh skyscanner dan ditayangkan di artikel mereka, lho! ^_^
    *kok pamer yo? Hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahh,, keren kak.. selamat yaaa..
      bagi tips ny donk kak.. hehe

      Hapus
  24. Untung ketinggalannya bareng-bareng ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. missed flight ny cuma berdua kak,,
      emang kami harus beragkat bareng rombongan.. hehe

      Hapus
  25. alhamdulillah belum pernah missed flight. Duh kalau duit ngepas, ga ada teman dan saudara yang diminta tolong gimana tuh dapat tiket mahal banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhmdulillah rombongan yg msih di subang bisa bantu kak. klo nggak, ga tau nasib kami.. haha

      Hapus
  26. Huaah gak kebayang aku mba ketinggalan pesawat di negeri orang, panik warbyasa pasti.. :D Tapi untungnya jalan2 sama temen ya, bisa berbagi kepanikan... hihi

    BalasHapus
  27. Terima kasih ya sudah ikutan Blog Competition "Aha Moments" Skyscanner Indonesia. Good luck :)

    BalasHapus
  28. Jejak. Terima kasih sudah berpartisipasi. :)

    BalasHapus
  29. wahh udah jalan jalan aja nih, gak ajak2 wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu setahun yg lalu mas, skrang belum bisa kemana-mana..:D

      Hapus
  30. pasti itu bakalan menjadi kenangan yg tak akan pernah terlupakan,,hehe

    BalasHapus