My Generation Film - Tentang Remaja, Orang Tua & Problematika Keduanya
Kadang suka sedih ngeliat perkembangan anak jaman sekarang. Melakukan sesuatu yang seharusnya tidak mereka lakukan. Miris ya..
Tapi kadang suka bertanya-tanya sih, kenapa mereka bisa melakukan itu?
Lingkungan yang mengajarkan mereka seperti itu, atau karena ada faktor internal dan eksternal lain?

Namun tidak sedikit juga kenakalan remaja berawal dari pihak keluarga. Mulai dari broken home dan anak menjadi kurang perhatian, orang tua yang terlalu memaksakan kehendak, selalu menuduh hal buruk sehingga anak menjadi krisis kepercayaan diri dan lain sebagainya.

Berbagai problematika remaja dan orang tua saat inilah yang ingin di angkat oleh Sutradara Upi kepada kita semua, dikemas dalam sebuah karyanya berjudul My Generation. Nggak tanggung-tanggung loh, Sutradara Upi melakukan riset selama 2 tahun untuk menggali semua informasi tentang perkembangan kids jaman now. Mulai dari perilaku sehari-hari di dunia nyata hingga perilaku dan eksistensi para remaja di dunia maya.





Itulah sepenggal cuplikan film My Generation yang mencoba memotret kehidupan anak muda masa kini yang lebih kompleks dibanding generasi sebelumnya dan penuh problematika, mulai dari krisis kepercayaan diri yang umum dihadapi masyarakat remaja, masalah pebertas, jugdement terhadap kesetaraan gender, labelling dan lain-lain.

Film My Generation bercerita tentang persahabatan empat anak SMU yang mencintai sahabatnya apa adanya, saling suport, saling berbagi kegilaan, kebahagiaan dan tangis bersama. Mereka adalah Zeke, Konji, Suki dan Orly. Keempatnya mendapati fakta bahwa liburan sekolah mereka tak istimewa. Namun hal itu membawa mereka pada kejadian - kejadian dan petualangan yang memberi pelajaran sangat berarti dalam kehidupan. 

Karakter Utama Pemain My Generation
 
My Generation Film - Tentang Remaja, Orang Tua & Problematika Keduanya
Suki Perempuan paling cool diantara teman-temannya. Selayaknya anak muda pada umumnya Suki memiliki krisis kepercayaan diri yang berusaha ia sembunyikan. Tetapi krisis kepercayaan dirinya semakin besar seiring dengan sikap orangtuanya yang selalu berpikir negatif padanya.


My Generation Film - Tentang Remaja, Orang Tua & Problematika Keduanya
Zeke Pemuda rebellious tapi juga easy going dan sangat loyal pada sahabat-sahabatnya, ternyata memendam masalah yang sangat besar dan menyimpan luka yang dalam di hatinya. Zeke merasa kedua orangtuanya tidak mencintainya dan tidak menginginkan keberadaannya sebagai seorang anak, sejak kecelakaan yang menimpa adiknya. Untuk menyembuhkan luka yang dipendamnya, Zeke harus berani mengkonfrontasi orangtuanya, dan membuka pintu komunikasi yang selama ini terputus diantara mereka.


My Generation Film - Tentang Remaja, Orang Tua & Problematika Keduanya
Orly Perempuan yang kritis, pintar, dan berprinsip. Ia sedang dalam masa pemberontakan akan kesetaraan gender dan hal-hal lain yang “melabeli” kaum perempuan. Salah satunya tentang keperawanan. Orly berusaha mendobrak dan menghancurkan label-label negatif yang sering diberikan kepada perempuan. Diluar itu Orly bermasalah dengan Ibunya yang single parent, yang sedang berpacaran dengan pria yang jauh lebih muda. Bagi Orly gaya hidup sang Ibu tidak sesuai dengan umurnya.


My Generation Film - Tentang Remaja, Orang Tua & Problematika Keduanya
Konji  Pemuda polos dan naive, tengah mengalami dilema dengan masa pubertasnya. Ia merasa ditekan oleh aturan orangtuanya yang sangat kolot dan overprotective. Hingga ada satu peristiwa yang membuatnya shock, Hal itu membuat kepercayaanya pada orangtuanya hilang, dan konji balik mempertanyakan moralitas orangtuanya yang sangat kontradiktif dengan semua peraturan yang mereka tuntut terhadap Konji.

Tidak hanya pemain baru, Upi sang sutradara juga menggandeng pemain senior untuk beradu akting di film My Generation, seperti Tyo Pakusadewo, Surya Saputra, Ira Wibowo, Indah Kalalo, Karina Suwandhi, Joke Anwar dan Aida Nurmala. Kombinasi inilah yang membuat film ini semakin menarik untuk di tonton tidak hanya bagi remaja, namun juga bagi orang tua..

My Generation Film - Tentang Remaja, Orang Tua & Problematika Keduanya
Para Pemain My Generation
***

Orang Tua Wajib Nonton !!
 
Kenapa orang tua wajib nonton? Jika kebanyakan film mengangkat sisi orang tua mempertanyakan sikap dan perilaku sang anak, maka film ini justru kebalikannya mempertanyakan sikap serta perilaku orang tua. Ini sebenarnya warning bagi orang tua untuk melek terhadap realitas anak zaman millenial (gen Z) yang kritis, kreatif, open minded, dan mereka tak suka dengan sesuatu yang terlalu mengikat. Apalagi sok moralis, padahal tidak sedikit perilaku orang tua yang justru mencerminkan prilaku amoral, intolerance, suka memberi label negatif, dan sebagainya. Mereka (anak-anak gen Z sebenarnya mudah diatur jika memang orang tua benar-benar bisa memberikan teladan, dan tak menghakimi apalagi suka membanding - badingkan).
"Orang tua tau ga, Kadang justru kalian yang memberi ide bagi kita bagaimana untuk menjadi nakal"
Pernyataan dari salah satu pemain  Film MyGeneration ini cukup menohok. Jangan-jangan kenakalan mereka selama ini sebenarnya bersumber dari kita sebagai orang dewasa yang salah memberikan role model bagi mereka. Film ini mengajak orang tua lebih peka dan memandang anak sebagai subyek, bukan obyek yang selalu dijejali dengan dogma-dogma, yang dalam kenyataannya tidak berhasil dicontohkan orang tua.

Ambil pelajarannya, petik hikmahnya, nonton film nya tanggal 09 November 2017. Jangan lupa untuk nonton karena film ini penuh pembelajaran. Mari kita sama-sama saling belajar, Belajar menempatkan posisi kita sebagai orang dewasa dan sebagai sahabat disisi para remaja..

Mereka hanya ingin dimengerti,
Mereka hanya ingin didengar,
Maka mari kita coba mengerti dan mendengar dunia mereka.
Disaat mereka berbelok, disanalah tugas kita untuk kembali meluruskan.

8 komentar:

  1. betul...orang tua wajib nonton
    yg jelas hrs ngajak anaknya juga
    jadi bisa saling mengambil pelajaran dr film ini

    BalasHapus
  2. Kadang ada benernya juga, orang tua secara gak sadar memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk menjadi nakal. Hikss hiks

    BalasHapus
  3. ha setuju dengan mbak Avy, jadi ntar diskusi abis nontonnya bisa timbal balik

    BalasHapus
  4. Nggak sabar nunggu filmnya nihhh

    BalasHapus
  5. Traktir aku nonton film ini maaakkk

    BalasHapus
  6. Pemain-pemainnya fresh, ya. Semoga aja setelah nonton filmnya, otak ikutan fresh. :D

    BalasHapus
  7. Sedih lihat sebagian remaja sekarang yang kok kayanya bebas banget gaya hidupnya. Tapi itu realita yang harus kita akui sedang terjadi di sekitar kita ya, Mbak. Aku penasaran sama film ini. Pengen tahu endingnya.

    BalasHapus
  8. Mereka hanya butuh komunikasi yang baik, mungkin seperti itu yang aku tanggap dalam film ini.

    BalasHapus