Saat mentari pagi dengan angkuhnya menyapa
Dengan semua pancaran keindahan ia bersolek
Dengan kehangatan yang terpancar
Aku menanti disini dalam kerinduan
Saat mentari mulai beranjak keperaduan
Pancaran kehangatan mulai meredup
Tergantikan oleh gelap dan dinginnya malam
Ditemani sinar bulan dan kerlip bintang
Aku masih menanti disini dalam kerinduan
Kerinduan yang tak pernah pudar
Bermunajah dan menengadah pada-Nya dalam doa
Sebagai pengobat rinduku padamu
Apakah kerinduanku akan segera terobati?
Aku dalam penantian
Mencoba bersabar akan semua jalan
Mencoba bertahan dalam setiap cobaan
Hingga nanti
Saat tiba waktu akhir penantian ini
Saat raga ini tak mampu lagi berjuang
Saat hidup ini tak lagi berarti
Akan tiba waktu penantianku untuk bertemu Rasulku
Bengkulu, 23 Desember 2015
Antalogi Puisi Penantian Penerbit Kekata Publisher
Antalogi Puisi Penantian Penerbit Kekata Publisher